Senin, 19 Oktober 2015

Cerita Sejarah Pembangunan Waduk Jatigede


SEKILAS  KRONOLOGI  PEMBANGUNAN  WADUK  JATIGEDE
Pembangunan Bendungan Jatigede yang berada di Daerah Desa Cijeungjing Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang telah direncanakan sejak 70 tahun lalu, bahkan telah di bahas pada waktu sebelum Pemerintahan Presiden Soekarno pada sebelum masa Orde Lama. Namun pembangunannya telah berlangsung melalui liku-liku yang tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai luhur yang dianut bangsa Indonesia dan tidak sejalan dengan kepentingan pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya lokal yang ada di sekitar bendungan.

Akhir abad 19, tahun 1812, Hindia Belanda pernah berencana membangun waduk Jatigede tetapi ditolak oleh Dalem Pancaniti atau Bupati Pringga Koesoemah Wangsaradja atau Oesman Ardikoesoemah atau Pangeran Koesoemah Adinata atau Angga Diredja 1 atau yang dikenal dengan Pangeran Kornel. Penolakan ini karena waduk tersebut akan merendam tanah, sawa, ladang subur dan petilasan leluhur Sumedang.
v  Tahun 1963, Presiden Soekarno pada masa Orde Lama mengangkat wacana waduk Jatigede dibantu oleh Bank Dunia, namun gagal setelah Soekarno runtuh tahun 1965.
v  Tahun 1980, setelah 15 tahun berlalu dari masa Orde Lama. Presiden Soeharto pada masa Orde Baru mulai merintis pembangunan waduk Jatigede dengan memaksa masyarakat menjual tanahnya, dan Presiden Soeharto memerintahkan kepada Jajarannya untuk menanam pencanangan tanda akan dimulainya pembangunan dengan menanam pohon jati disekitar area waduk Jatigede tersebut pada tahun 1984. Tanggal 25 Maret 1990 IGGI bubar dan Indonesia menolak bantuan Belanda, yang berakibat di tahun 1992-an akhir, Bank Dunia mundur.
v  Tahun 2000-2007 setelah 8-9 tahun berlalu dari tahun 1992 setelah Presiden Soeharto lengser dari kedudukan kekuasaannya tahun 1998-1999, tidak ada kejelasan pendanaan mengenai waduk Jatigede.
v  Maka pada tahun 2006, pemerintahan Presiden SBY-JK pada masa Orde Reformasi sekarang ini dapat pendanaan dari Sinohydro, China. Dan tahun 2007, Wakil Presiden Yusuf Kalla datang ke China dan mendapat kepastian pendanaan melalui Bank Exim China. Selanjutnya pada tahun 2007 itu pula dicanangkan pembangunan waduk Jatigede dimulai lagi sampai rencananya berakhir tahun 2011, walaupun pelaksanaanya tertunda berlarut sampai tahun 2015 sekarang ini. Pembangunan waduk Jatigede ini investor dan pengerjaan pembangunannya dari China. Sampai akhir jabatan Presiden SBY-JK, tidak ada penandatanganan Pepres karena masih banyaknya masalah di lapangan yang masih belum terselesaikan.

v  Akhirnya pada tahun 2015, Presiden Jokowi menandatangani Pepres No.1/2015 untuk menuntaskan ganti rugi dan santunan bagi korban penggenangan waduk Jatigede. Sampai pada awal rencananya akan diresmikan pada tanggal 1 Agustus tapi mundur jadi 31 Agustus 2015, dilaksanakanlah Peresmian/Penutupan Pintu Terowongan waduk Jatigede sebagai tanda mulai digenangnya waduk Jatigede untuk mulai dioprasikannya waduk Jatigede tersebut.       
"Amiinnn,.....,,

Sumedang, 2015
CV.Curugmas
Terima kasih.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar