===============================================
SEKILAS
SEJARAH KRONOLOGI PEMBANGUNAN WADUK JATIGEDE
Pembangunan
Bendungan Jatigede yang berada di Daerah Desa Cijeungjing Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang telah direncanakan sejak 70 tahun lalu, bahkan telah di bahas pada waktu sebelum Pemerintahan Presiden Soekarno
pada sebelum masa Orde Lama. Namun pembangunannya
telah berlangsung melalui liku-liku yang tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai
luhur yang dianut bangsa Indonesia dan tidak sejalan dengan kepentingan
pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya lokal yang ada di sekitar
bendungan.
Akhir
abad 19, tahun 1812, Hindia Belanda pernah berencana membangun waduk Jatigede
tetapi ditolak oleh Dalem Pancaniti atau Bupati Pringga Koesoemah Wangsaradja
atau Oesman Ardikoesoemah atau Pangeran Koesoemah Adinata atau Angga Diredja 1
atau yang dikenal dengan Pangeran Kornel. Penolakan ini karena waduk tersebut
akan merendam tanah, sawa, ladang subur dan petilasan leluhur Sumedang.
v Tahun 1963, Presiden Soekarno pada masa Orde Lama mengangkat wacana waduk Jatigede dibantu oleh Bank
Dunia, namun gagal setelah Soekarno runtuh tahun 1965.
v Tahun 1980, setelah 15 tahun berlalu dari masa Orde Lama. Presiden
Soeharto pada masa Orde Baru mulai merintis pembangunan waduk Jatigede dengan memaksa masyarakat menjual tanahnya, dan Presiden Soeharto memerintahkan kepada
Jajarannya untuk menanam pencanangan tanda akan dimulainya pembangunan dengan
menanam pohon jati disekitar area waduk Jatigede tersebut pada tahun 1984. Tanggal 25 Maret 1990 IGGI bubar dan Indonesia menolak bantuan Belanda, yang berakibat di tahun
1992-an akhir, Bank Dunia mundur.
v Tahun 2000-2007 setelah 8-9 tahun berlalu dari tahun 1992 setelah
Presiden Soeharto lengser dari kedudukan kekuasaannya tahun 1998-1999, tidak ada kejelasan pendanaan mengenai waduk Jatigede.
v Maka pada tahun 2006, pemerintahan Presiden SBY-JK pada masa Orde Reformasi sekarang ini dapat pendanaan dari Sinohydro, China. Dan tahun 2007, Wakil Presiden Yusuf Kalla datang ke China dan mendapat kepastian
pendanaan melalui Bank Exim China. Selanjutnya pada tahun
2007 itu pula dicanangkan pembangunan waduk Jatigede dimulai lagi sampai rencananya berakhir tahun 2011, walaupun pelaksanaanya tertunda berlarut sampai tahun 2015 sekarang ini. Pembangunan waduk Jatigede ini
investor dan pengerjaan pembangunannya dari China. Sampai akhir
jabatan Presiden SBY-JK, tidak ada penandatanganan
Pepres karena masih banyaknya masalah di lapangan yang masih belum terselesaikan.
v Akhirnya pada tahun 2015, Presiden Jokowi menandatangani Pepres
No.1/2015 untuk menuntaskan ganti rugi dan santunan bagi korban penggenangan waduk Jatigede.
Sampai pada awal rencananya akan diresmikan pada tanggal 1 Agustus tapi mundur
jadi 31 Agustus 2015, dilaksanakanlah Peresmian/Penutupan Pintu Terowongan
waduk Jatigede sebagai tanda mulai digenangnya waduk Jatigede untuk mulai
dioprasikannya waduk Jatigede tersebut.
Lembar Awal Pembuka
Bulan Januari
Bulan Juni
Bulan Desember
Lembar Penutup
CV.Curugmas
Terima kasih
_____________________________
______________________
________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar